
Apa Itu Metode Penelitian Kualitatif? Pengertian dan Penjelasannya – Halo, TNers! Kamu lagi mulai nyusun skripsi, penelitian kelas, atau proyek riset?, nah kamu pasti sering dengar istilah metode penelitian kualitatif kan. Banyak mahasiswa yang sebenarnya sudah familiar sama istilahnya, tapi belum benar-benar paham apa yang harus dilakukan, kapan metode ini dipakai, dan gimana contohnya.
Nah, di artikel ini, Minol bakal bahas metode penelitian kualitatif dengan cara santai biar TNers makin ngerti dan siap pakai metode ini dalam penelitian. Yuk kita bahas pelan-pelan, biar TNers bisa paham tanpa pusing-pusing!
Apa Itu Metode Penelitian Kualitatif?
Pertama-tama TNers perlu tahu dulu, metode penelitian kualitatif itu apa sih? Sederhananya, metode penelitian kualitatif adalah pendekatan penelitian yang fokusnya menggali makna, pengalaman, opini, atau perasaan seseorang tentang suatu fenomena. Berbeda banget dari penelitian kuantitatif yang pakai angka dan statistik, penelitian kualitatif lebih ke cerita, kata-kata, dan pemahaman mendalam.
Jika penelitian kuantitatif itu kayak ngitung berapa banyak orang suka kopi, sedangkan penelitian kualitatif lebih ke “kenapa sih mereka suka kopi?” dan “apa makna kopi buat mereka?” Jadi yang digali bukan jumlahnya, tapi alasan dan makna di balik perilaku atau pengalaman tersebut.
Dalam pendekatan ini, TNers bakal banyak terlibat langsung dengan subjek penelitian, misalnya lewat wawancara, observasi, atau analisis dokumen. Tujuan utamanya adalah memahami fenomena dari kacamata orang yang mengalaminya. Jadi lebih humanis, lebih dekat, dan lebih mendalam tentunya TNers.
Ciri-Ciri Metode Penelitian Kualitatif
Biar makin kebayang, yuk TNers kita lihat ciri khas dari penelitian kualitatif:
1. Data yang dikumpulkan berbentuk narasi
Dalam penelitian kualitatif bukan persoalan angka, namun cerita, pandangan, tulisan, rekaman wawancara, hasil observasi, dan sebagainya. Data naratif ini membantu peneliti menangkap detail-detail kecil yang sering luput untuk diperhatikan jikalau hanya menggunakan angka.
2. Fokus pada makna
Jika penelitian kuantitatif fokus ke “berapa”, sedangkan penelitian kualitatif fokus ke “mengapa” dan “bagaimana”. Intinya, penelitian ini berusaha memahami alasan dan konteks di balik suatu fenomena.
3. Fleksibel
Penelitian bisa berkembang di tengah jalan. Kalau TNers nemu hal baru yang penting, kamu bisa gali lebih dalam. Fleksibilitas ini bikin penelitian kualitatif lebih responsif terhadap situasi nyata di lapangan.
4. Kontekstual
Artinya hasil penelitian sangat tergantung pada konteks di lapangan. Penelitian dilakukan di lingkungan natural, bukan di lab. Jadi temuan yang didapat lebih mencerminkan kondisi asli yang dialami subjek penelitian.
5. Peneliti jadi instrumen utama
Dalam penelitian kualitatif, peneliti itu bukan cuma ngumpulin data, tapi juga menginterpretasikan makna dari data tersebut. Cara peneliti membaca situasi dan memahami cerita sangat berpengaruh pada hasil akhirnya.
Nah untuk perbedaan antara kualitatif dan kuantitatif cukup berbeda ya TNers, yang paling mencolok adalah perbedaan di antara perangkaan di penelitian kuantitatif sedangakn pada penjelasan yang lebih mendalam terdapat pada metode penelitian kuantitatif
Jenis-Jenis Metode Penelitian Kualitatif

Nah, ini bagian yang sering bikin bingung, ternyata penelitian kualitatif itu nggak cuma satu jenis lho TNers. Ada banyak model dan pendekatan yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan kamu. Ini dia beberapa yang paling umum:
1. Studi Kasus: Penelitian yang fokus pada satu kasus tertentu, bisa individu, organisasi, komunitas, atau peristiwa.
2. Fenomenologi: Pendekatan yang berusaha menggali pengalaman hidup seseorang tentang suatu fenomena.
3. Etnografi: Metode yang mempelajari budaya atau kebiasaan sebuah kelompok masyarakat lewat observasi mendalam.
4. Grounded Theory: Digunakan untuk menghasilkan teori baru yang berasal dari data lapangan.
5. Naratif: Analisis cerita atau pengalaman seseorang, biasanya lewat wawancara mendalam.
Semua jenis ini tetap berada di bawah payung metode penelitian kualitatif, tapi cara analisis dan sudut pandangnya bisa beda-beda.
Contoh Metode Penelitian Kualitatif
Oke, TNers! Biar makin kebayang nyata, aku kasih beberapa contoh penggunaan metode penelitian kualitatif dalam situasi penelitian real.
- Studi Kasus
Judul: “Pengalaman Guru Menghadapi Tantangan Pembelajaran Tatap Muka Pasca Pandemi.”
Di sini, TNers bisa wawancara beberapa guru buat tahu apa tantangannya, dampaknya, dan pengalaman mereka selama pembelajaran online.
- Fenomenologi
Judul: “Pengalaman Mahasiswa Semester Akhir Menghadapi Stres Menjelang Sidang Skripsi.”
Kamu gali pengalaman emosional, mental, dan strategi menghadapi stres.
- Etnografi
Judul: “Budaya Gotong Royong dalam Komunitas Petani di Desa X.”
Kamu bakal ikut kegiatan mereka, observasi langsung budaya gotong royong yang terjadi.
Semua contoh di atas memanfaatkan metode penelitian kualitatif untuk menggali makna yang ada di balik fenomena sosial yang diteliti.
Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian kualitatif nggak bisa diperoleh sembarangan ya. Berikut teknik khusus yang harus TNers gunakan:
1. Wawancara

Wawancara adalah teknik paling populer dalam penelitian kualitatif. Ada beberapa bentuk, misalnya:
- Wawancara mendalam (in-depth interview): kamu ngobrol panjang lebar dengan informan sampai dapat cerita lengkap, pengalaman pribadi, sampai pandangan mereka.
- Wawancara semi-terstruktur: kamu punya daftar pertanyaan umum, tapi boleh improvisasi supaya jawaban informan lebih kaya.
Dengan menggunakan teknik wawancara, TNers bisa menggali makna, emosions, dan pengalaman yang nggak bisa ditangkap lewat angka. Teknik ini cocok kalau kamu mau memahami fenomena dari sudut pandang orang yang mengalaminya langsung.
2. Observasi

Observasi berarti seoerang peneliti turun langsung ke lapangan untuk melihat bagaimana suatu fenomena terjadi secara alami.
Ada dua tipe utama:
- Observasi partisipatif: kamu ikut terlibat dalam aktivitas informan.
- Observasi non-partisipatif: kamu hanya mengamati tanpa ikut berinteraksi.
Teknik ini membantu TNers memahami situasi secara objektif, terutama perilaku yang mungkin nggak terungkap lewat wawancara. Observasi juga bikin peneliti lebih paham konteks sosial dan budaya di lokasi penelitian.
3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik mengumpulkan data melalui berbagai jenis dokumen. Bentuknya bisa:
- Arsip
- Foto dan video
- Catatan lapangan
- Surat, laporan, atau dokumen resmi
- Rekaman audio atau visual
Teknik ini berguna sebagai bukti tambahan yang bisa memperkuat hasil wawancara atau observasi. Dokumentasi juga membantu memverifikasi data yang sudah kamu peroleh.
4. Focus Group Discussion (FGD)

FGD dilakukan dengan mengumpulkan beberapa informan dalam satu kelompok untuk berdiskusi mengenai suatu topik tertentu. Biasanya dipandu oleh moderator.
Kelebihannya:
- Kamu bisa tahu opini beragam dalam waktu singkat
- Dinamika diskusi bisa memunculkan perspektif baru yang tidak muncul dalam wawancara individual
- Cocok untuk penelitian tentang perilaku kelompok atau respons terhadap isu tertentu
FGD bisa sangat efektif jika TNers ingin memahami bagaimana sebuah kelompok melihat suatu fenomena bersama-sama.
Semua teknik-teknik tersebut dilakukan untuk memastikan data yang kamu dapat benar-benar jelas, rinci dan relevan.
Langkah-Langkah Dasar Metode Penelitian Kualitatif
Biar TNers makin siap terjun ke lapangan, ini langkah yang paling umum yang bisa kamu gunakan.
- Menentukan fokus penelitian
- Menyusun rumusan masalah
- Menentukan subjek dan lokasi
- Mengumpulkan data (wawancara, observasi, dokumentasi)
- Menganalisis data
- Menyajikan hasil penelitian
- Menarik kesimpulan berdasarkan temuan lapangan
Dalam setiap langkah itu, kamu tetap bergerak dalam koridor metode penelitian kualitatif dan mengikuti prinsip-prinsipnya ya.
Kesalahan yang Sering Dilakukan
- Wawancara terlalu singkat
Banyak peneliti pemula buru-buru selesai, padahal informan butuh waktu buat membuka diri dan bercerita lebih dalam. - Tidak mendalami jawaban informan
Kadang peneliti cuma tanya permukaan, padahal kunci penelitian kualitatif ada di pertanyaan lanjutan yang menggali “kenapa” dan “bagaimana”. - Tidak melakukan observasi
Mengandalkan wawancara saja bikin data jadi kurang kaya. Observasi bisa menunjukkan perilaku nyata yang kadang berbeda dari yang mereka ceritakan. - Data terlalu dangkal
Ini terjadi kalau TNers hanya mengumpulkan sedikit data atau tidak menggali variasi informan. Semakin dalam data, semakin kuat analisisnya. - Menggabungkan metode kuantitatif tanpa alasan jelas
Campuran metode boleh saja, tapi harus ada alasan metodologis yang kuat. Jangan asal mencampur ya karena bikin analisis jadi membingungkan. - Analisis data terlalu deskriptif tanpa interpretasi
Banyak mahasiswa hanya menceritakan ulang apa yang informan sampaikan tanpa memberikan makna, interpretasi, atau hubungan dengan teori.
Kalau langkah-langkahnya sudah benar, TNers bakal dapat hasil penelitian yang kuat dan berkualitas.
Minat Dengan Metode Kualitatif?
Nah TNers, sekarang kamu sudah paham banget kan apa itu metode penelitian kualitatif? Mulai dari pengertian, ciri-ciri, jenis-jenis, sampai contoh nyatanya. Dengan pemahaman ini, kamu bakal lebih percaya diri buat ngerjain penelitian kamu sendiri. Kalau TNers lagi nyiapin beasiswa, riset, atau persyaratan kampus luar negeri, jangan lupa cek juga contoh motivation letter dan panduan menulis yang tepat biar makin siap bersaing!
Kalau kamu mau ningkatin kemampuan bahasa Inggris buat kuliah, kerja, atau studi lanjut sambil belajar bareng tutor-tutor kece, yuk gabung Titik Nol English Course MEDAN! Belajar jadi lebih seru, ringan, dan pastinya makin siap hadapi masa depan!

Mendung, hujan dan segelas coklat panas adalah teman terbaik di sore hari